Senin, 23 Juli 2018

membandingkan buku strategi belajar mengajar


LAPORAN BUKU STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KARYA Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag DAN Drs. Aswan Zain
Erlangga Fitri Darmawan Saputra
160003081
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

A. PENDAHULUAN
     Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik . interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaranya secara sistematis dengan manfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajar.
     Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disapaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. ini merupakan masalah yang cukup sulit yang disarankan oleh guru.kesulitan itu dikarenakaan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikanya, tetapi mereka sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang bernilai. paling sedikit ada tidak aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya yaitu aspek intelektual,psikologis, dan biologis
     Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang menjadikan tugas cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan pengajaran pun sukar untuk dicapai.
     Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan padakondisi tertentu ada gangguan yang tidak di kehendaki datang dengan tiba-tiba.
      Masalah pengelolaan kelas memang masalah yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu tidak lain guna kepentingan belajar anak didik. Hampir tidak pernah ditemukan dalam suatu pertemuan, seorang guru tidak melakukan pendekatan tertentu terhadap semua anak didik.
      Demikian beberapa permasalahan yang di uraikan secara umum untuk memberikan pemahaman awal pembaca. Permasalahan tersebut dapat di pecahkan salah satunya dengan menyajikan tahapan belajar mengajar secara detail. Terkait dengan hal tersebut, buku berjudul Strategi belajar mengajar karya syaiful bahri dan aswan zain menjadi solusi alternative.
      Buku strategi belajar mengajar terbilang baru. Buku ini di terbitkan tahun 2014 oleh penerbit PT RINEKA CIPTA, buku ini berukuran 20,5 cm dan buku ini termasuk banyak dicari dan dibaca orang. Hal ini terbukti bahwa buku ini telah mengalami cetakan ulang yang ke lima.
      Buku strategi belajar mengajar karya syaiful bahri djamarah dan aswan zein terdiri atas 10 bab. Secara umum isi buku ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang pertama brupa konsep strategi belajar mengajar yang menyajikan pengertian,kasifikasi, dan implementasi belajar mengajar. Bagian akhir membahas tentang pengelolaan kelas. Buku ini jelas sangat bermanfaat guna membina kemampuan strategi belajar mengajar.


B. RINGKASAN ISI BUKU

      Buku berjudul “Strategi Belajar Mengajar” karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. dan Drs. Aswan zain terdiri atas 10 bab. Pada setiap babnya dikemukakan secara ringkas teori-teori tentang strategi belajar mengajar. Keseluruhan  bab dalam buku ini merupakan penjelasan strategi dari konsep strategi belajar mengajar sampai pengelolaan kelas.

BAB 1 PENDAHULUAN
          Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik .

BAB 2 KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
        Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

BAB 3 HAKIKAT,CIRI,DAN KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
      Dalam kegiatan belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Sebagai sutu proses pengaturan kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tetentu yaitu ; belajar mengajar memiliki tujuan, ada suatu prosedur yang di rencanakan, kegiatan belajar mengajar diandai dengan satu penggarapan materi khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, guru berperan sebagai pembimbing, dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin, ada batas waku, evaluasi.

BAB 4 BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR
      Dalam kegiatan belajar mengajar yang brlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yag bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar.

BAB 5 KEDUDUKAN PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM PENGAJARAN
     Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.

BAB 6 KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR
      Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurkulum yang berlaku saat ini yang telah di sempurnakan antara lain bahwa “suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK)-nya tercapai”.
BAB 7 PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
      Sebelum uraian ini sampai pada penggunaan medio oleh guru dalam proses belajar mengajar, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya. Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
     

BAB 8 BEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
      Dalam menyampaikan bahan pelajaran pokok sebaiknya dimanfaatkan pula bahan penunjangnya sebagai upaya mendapatkan umpan balik dari anak didik.  Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak didik. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

BAB 9 PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR
      Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

BAB 10 PENGELOLAAN KELAS
      Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadi proses belajar mengajar.

C. PEMBAHASAN

  Dalam buku Belajar mengajar karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain pada bab II menjelaskan konsep strategi belajar mengajar. Secara umum strategi mempunyai suatu garis besar haluan dalam mencapai suatu sasaran yang di tentukan Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
A). Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
B). Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup msyarakat.
C). Memilih dan menetapkan prosedur,metode,dan tehnik belajar mengajar yang paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan belajarnya.
D). Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasialan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya kan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan system intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

    Pada bab ke III menjelaskan hakikat,ciri,dan komponen belajar mengajar Dalam kegiatan belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Sebagai sutu proses pengaturan kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tetentu yaitu ; belajar mengajar memiliki tujuan, ada suatu prosedur yang di rencanakan, kegiatan belajar mengajar diandai dengan satu penggarapan materi khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, guru berperan sebagai pembimbing, dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin, ada batas waku, evaluasi.
   Mastery learning adalah salah satu strategi belajar mengajar pendekatan individual (Drs. Muhammad ali, 1992: 94). Mastery learning adalah kegiaatan yang meliputi dua kegiatan,yaitu program pengayaan dan program perbaikan (Dr. Suharsimi arikunto, 1998:31).
    Pada bab IV dijelaskan berbagai pendekatan dalam belajar mengajar Dalam kegiatan belajar mengajar yang brlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar.  Ada beberapa pendekatan yang dapat membantu guru dalam memecahkan berbagai masalah kegiatan belajar mengajar yaitu; pendekatan individual,kelompok,bervariasi,edukatif.
   Pada bab V dijelskan kependudukan dan penentuan metode dalam pengajaran
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
     Bab VI menjelaskan keberhasilan belajar mengajar. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dkatakan berhasil setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahuisejauh mana siswa telah menguasai tujuan instruksional khusus (TIK) yang ingin dicapai.
    Pada bab VII menjelaskan penggunaan media sumber belajar dalam proses belajar mengajar.Sebelum uraian ini sampai pada penggunaan medio oleh guru dalam proses belajar mengajar, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya. Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Setiap materi pelajaran tentu memilki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe,grafik,gambar,dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar di proses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang di sampaikan itu.
Bab VIII menjelaskan beberapa tehnik mendapatkan umpan balik. Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak ddik. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengn diri setiap anak didik sebagai mahluk individual. Berikut ini contoh teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik.
·      Memancing apersepsi anak didik
·      Memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabel
·      Memilih bentuk motivasi yang akurat, contoh :
A). Memberi angka
B). Hadiah
C). Pujian
D). Gerakan tubuh
E). Memberi tugas
F). Memberi ulangan
Bab IX menjelaskan pengembangan variasi mengajar Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Apabila tiga kompenen tersebut di kombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan menngkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Ketrampilan dalam mengadakan variasi ini lebih luas penggunaannya daripada keterampilan lainnya, karena merupakan keterampilan campuran atau diintegrasikan dengan keterampilan lain. Misalnya variasi dalam memberikan penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat kognitif.
       Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa,motivasi,dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi dimaksud adalah:
·      Meningkatkan dan memelihara perhatian siiswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
·      Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
·      Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
·      Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
·      Mendorong anak didik untuk belajar
Pada bab terakhir yaitu bab X menjelaskan bagaimana cara pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalh keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadi proses belajar mengajar. Yang termasuk kedalam hal ini misalnya adalah, penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hadiah bagi ketepatan waktu, penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif.
     Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social,emsional,dan intelektual dalam kelas . fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja,terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa (Sudirman N,1991, 311).
    Berbagai contoh pendekatan dalam pengelolaan kelas:
·      Pendekatan kekuasaan
·      Pendekatan ancaman
·      Pendkatan kebebasan
     Dari sedikit hasil pembahasan buku diatas strategi belajar mengajar karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain. Buku ini tergolong lengkap karena menjelaskan berbagai tehnik dalam pengelolaan kelas yang nantinya di gunakan pedoman oleh guru atau pengajar. Buku ini juga menampilkan bagaimana langkah-langkah untuk pendekatan dalam belajar mengajar hingga cara pengelolaan kelas.
    Buku ini lengkap, tetapi guru nantinya tidak akan menerapkan semuanya karena Buku strategi belajar mengajar karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain terlalu banyak model yang di terapkan sehingga bisa membuat bingung.
    Lain halnya dengan buku lain yang berjudul Strategi Belajar Mengajar karya Dra. Roestiyah N.K. buku tersebut lebih ringkas dan mudah dipahami karena tidak terlalu mendalam dan hanya mengulas macam-macam teknik penyajian saja. Sehingga memudahkan membimbing guru pemula yang akan mengajar.
Walaupun buku Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain banyak kelebihan, buku berjudul “strategi belajar mengajar” menurut saya dapat dijadikan buku penting untuk guru pemula yang akan mengajar. Hal ini karena buku strategi belajar mengajar ini isi meterinya detail dan mendalam. Sedangkan buku lain “strategi belajar mengajar” karya  Dra. Roestiyah N.K.  tidak memfokuskan isi materi yang akan di bahas. Dalam bukunya tercampur dengan strategi pembelajaran yang mana dalam materi strategi pembelajaran juga terdapat materi yang khusus.

D.PENUTUP
   Berdasarkan uraian singkat isi materi buku dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Hal pertama adalah bahwa belajar mengajar kegiatan yang bernilai eduktif yang mewarnai interaksi aantara guru dengan anak didik. Dan bagaimana bahan pelajaran yang di sampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Pengelolaan kels yang baik akan melahirkan belajar mengajar yang baik pula. Buku karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan yang utama adalah kejeliannya dalam memaparkan langkah-langkah keberhasilan mengajar dan pengembangan variasi mengajar. Buku ini juga mempunyai kelemahan yaitu terlalu luas cangkupan materi dan isi buku tersebut sehingga gak sulit dipahami.
   Buku ini memiliki banyak hal yang mendasar yang tidak terdapat dalam buku lain. Oleh sebab itu buku strategi belajar mengajar karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain dapat di gunakan sebagai pedoman awal yang harus dibaaca oleh seorang calon guru. Dan dianjurkan membaca buku lain yang sjenis guna menambah wawasan sebagai calon guru.
D. DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, Cet. VIII, 1992.

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluative, Rajawali Pers, Jakarta, Cet. II, 1988.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar