LAPORAN
BUKU STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KARYA Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag DAN Drs.
Aswan Zain
Erlangga
Fitri Darmawan Saputra
160003081
Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia
A.
PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai
edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan
anak didik . interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan,diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajaranya secara sistematis dengan manfaatkan segala sesuatunya guna
kepentingan pengajar.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu
guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disapaikan guru dapat
dikuasai oleh anak didik secara tuntas. ini merupakan masalah yang cukup sulit
yang disarankan oleh guru.kesulitan itu dikarenakaan anak didik bukan hanya
sebagai individu dengan segala keunikanya, tetapi mereka sebagai makhluk sosial
dengan latar belakang yang bernilai. paling sedikit ada tidak aspek yang
membedakan anak didik yang satu dengan yang lainnya yaitu aspek intelektual,psikologis, dan biologis
Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar
permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di
sekolah. Hal itu pula yang menjadikan tugas cukup berat bagi guru dalam
mengelola kelas dengan baik. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan
pengajaran pun sukar untuk dicapai.
Pengelolaan kelas yang baik akan
melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun
dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan
kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan padakondisi
tertentu ada gangguan yang tidak di kehendaki datang dengan tiba-tiba.
Masalah pengelolaan kelas memang masalah
yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu tidak lain guna kepentingan
belajar anak didik. Hampir tidak pernah ditemukan dalam suatu pertemuan,
seorang guru tidak melakukan pendekatan tertentu terhadap semua anak didik.
Demikian beberapa permasalahan yang di
uraikan secara umum untuk memberikan pemahaman awal pembaca. Permasalahan
tersebut dapat di pecahkan salah satunya dengan menyajikan tahapan belajar
mengajar secara detail. Terkait dengan hal tersebut, buku berjudul Strategi belajar mengajar karya syaiful
bahri dan aswan zain menjadi solusi alternative.
Buku strategi
belajar mengajar terbilang baru. Buku ini di terbitkan tahun 2014 oleh
penerbit PT RINEKA CIPTA, buku ini berukuran 20,5 cm dan buku ini termasuk
banyak dicari dan dibaca orang. Hal ini terbukti bahwa buku ini telah mengalami
cetakan ulang yang ke lima.
Buku strategi
belajar mengajar karya syaiful bahri djamarah dan aswan zein terdiri atas
10 bab. Secara umum isi buku ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang
pertama brupa konsep strategi belajar mengajar yang menyajikan pengertian,kasifikasi,
dan implementasi belajar mengajar. Bagian akhir membahas tentang pengelolaan
kelas. Buku ini jelas sangat bermanfaat guna membina kemampuan strategi belajar
mengajar.
B. RINGKASAN ISI BUKU
Buku berjudul “Strategi Belajar Mengajar”
karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. dan Drs. Aswan zain terdiri atas 10
bab. Pada setiap babnya dikemukakan secara ringkas teori-teori tentang strategi
belajar mengajar. Keseluruhan bab dalam
buku ini merupakan penjelasan strategi dari konsep strategi belajar mengajar
sampai pengelolaan kelas.
BAB
1 PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan
yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara
guru dengan anak didik .
BAB
2 KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi
bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
BAB
3 HAKIKAT,CIRI,DAN KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
Dalam kegiatan belajar mengajar anak
adalah sebagai subjek dan objek dari kegiatan pengajaran. Karena itu inti
proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai
suatu tujuan pengajaran. Sebagai sutu proses pengaturan kegiatan belajar
mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tetentu yaitu ; belajar mengajar
memiliki tujuan, ada suatu prosedur yang di rencanakan, kegiatan belajar
mengajar diandai dengan satu penggarapan materi khusus, ditandai dengan
aktivitas anak didik, guru berperan sebagai pembimbing, dalam kegiatan belajar
mengajar dibutuhkan disiplin, ada batas waku, evaluasi.
BAB
4 BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR
Dalam kegiatan belajar mengajar yang
brlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang
menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang
memaknainya dengan menciptakan lingkungan yag bernilai edukatif demi
kepentingan anak didik dalam belajar.
BAB
5 KEDUDUKAN PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM PENGAJARAN
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan
interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah
pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai
strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
BAB
6 KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR
Untuk menyatakan bahwa suatu proses
belajar mengajar dikatakan berhasil setiap guru memiliki pandangan
masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi
sebaiknya kita berpedoman pada kurkulum yang berlaku saat ini yang telah di
sempurnakan antara lain bahwa “suatu proses belajar mengajar tentang suatu
bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus
(TIK)-nya tercapai”.
BAB
7 PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Sebelum uraian ini sampai pada penggunaan
medio oleh guru dalam proses belajar mengajar, ada baiknya dipahami apa yang
dimaksud media itu sebenarnya. Kata “media” berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
“perantara atau pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.
BAB
8 BEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
Dalam menyampaikan bahan pelajaran pokok
sebaiknya dimanfaatkan pula bahan penunjangnya sebagai upaya mendapatkan umpan
balik dari anak didik. Sebagai orang
yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu mempertahankan agar
umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak didik. Umpan balik itu tidak
hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses
untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
BAB
9 PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR
Keterampilan mengadakan variasi dalam
proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya
mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi
dalam interaksi antara guru dengan siswa.
BAB 10 PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadi proses belajar mengajar.
C. PEMBAHASAN
Dalam buku Belajar mengajar karya Drs.
Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain pada bab II menjelaskan konsep
strategi belajar mengajar. Secara umum strategi mempunyai suatu garis besar
haluan dalam mencapai suatu sasaran yang di tentukan Ada empat strategi dasar
dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
A).
Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
B).
Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan
hidup msyarakat.
C).
Memilih dan menetapkan prosedur,metode,dan
tehnik belajar mengajar yang paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan belajarnya.
D).
Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasialan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya kan dijadikan umpan
balik buat penyempurnaan system intruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.
Pada bab ke III menjelaskan hakikat,ciri,dan komponen belajar mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar anak adalah sebagai subjek dan objek dari
kegiatan pengajaran. Karena itu inti proses pengajaran tidak lain adalah
kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Sebagai
sutu proses pengaturan kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri
tetentu yaitu ; belajar mengajar memiliki tujuan, ada suatu prosedur yang di
rencanakan, kegiatan belajar mengajar diandai dengan satu penggarapan materi
khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, guru berperan sebagai pembimbing,
dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan disiplin, ada batas waku, evaluasi.
Mastery learning adalah salah satu strategi belajar mengajar pendekatan
individual (Drs. Muhammad ali, 1992: 94). Mastery learning adalah kegiaatan
yang meliputi dua kegiatan,yaitu program pengayaan dan program perbaikan (Dr.
Suharsimi arikunto, 1998:31).
Pada bab IV
dijelaskan berbagai pendekatan dalam belajar mengajar Dalam kegiatan belajar
mengajar yang brlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak
didiklah yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah
yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi
kepentingan anak didik dalam belajar.
Ada beberapa pendekatan yang dapat membantu guru dalam memecahkan
berbagai masalah kegiatan belajar mengajar yaitu; pendekatan
individual,kelompok,bervariasi,edukatif.
Pada bab V dijelskan kependudukan dan
penentuan metode dalam pengajaran
Kegiatan
belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai
suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang
tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai
salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.
Bab VI menjelaskan keberhasilan belajar mengajar. Untuk menyatakan bahwa
suatu proses belajar mengajar dkatakan berhasil setiap guru memiliki pandangan
masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Untuk mengetahui tercapai tidaknya
TIK, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan suatu bahasan
kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahuisejauh mana siswa telah
menguasai tujuan instruksional khusus (TIK) yang ingin dicapai.
Pada bab VII
menjelaskan penggunaan media sumber belajar dalam proses belajar
mengajar.Sebelum uraian ini sampai pada penggunaan medio oleh guru dalam proses
belajar mengajar, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya.
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan
demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Setiap materi pelajaran tentu memilki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada
satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pengajaran seperti globe,grafik,gambar,dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan
tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar di proses oleh anak didik. Apalagi
bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang di sampaikan itu.
Bab VIII menjelaskan beberapa tehnik mendapatkan umpan
balik. Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu
mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak ddik. Umpan
balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang
selalu berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk
mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai
dan tepat dengn diri setiap anak didik sebagai mahluk individual. Berikut ini
contoh teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik.
·
Memancing apersepsi anak didik
·
Memanfaatkan taktik alat bantu yang
akseptabel
·
Memilih bentuk motivasi yang akurat,
contoh :
A). Memberi angka
B). Hadiah
C). Pujian
D). Gerakan tubuh
E). Memberi tugas
F).
Memberi ulangan
Bab
IX menjelaskan pengembangan variasi mengajar Keterampilan mengadakan variasi
dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam
gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan
variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Apabila tiga kompenen
tersebut di kombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan
menngkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar.
Ketrampilan dalam mengadakan variasi ini lebih luas penggunaannya daripada
keterampilan lainnya, karena merupakan keterampilan campuran atau
diintegrasikan dengan keterampilan lain. Misalnya variasi dalam memberikan
penguatan, variasi dalam memberi pertanyaan, dan variasi dalam tingkat
kognitif.
Penggunaan variasi terutama ditujukan
terhadap perhatian siswa,motivasi,dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi
dimaksud adalah:
·
Meningkatkan dan memelihara perhatian
siiswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
·
Memberikan kesempatan kemungkinan
berfungsinya motivasi
·
Membentuk sikap positif terhadap guru
dan sekolah
·
Memberikan kemungkinan pilihan dan
fasilitas belajar individual
·
Mendorong anak didik untuk belajar
Pada bab terakhir yaitu bab X menjelaskan bagaimana cara
pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas adalh keterampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, ialah
kegiatan-kegiatan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadi proses belajar mengajar. Yang termasuk kedalam hal ini misalnya adalah,
penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian hadiah bagi ketepatan waktu, penyelesaian tugas oleh siswa, atau
penetapan norma kelompok yang produktif.
Tujuan
pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social,emsional,dan
intelektual dalam kelas . fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa
belajar dan bekerja,terciptanya suasana social yang memberikan kepuasan,
suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi
pada siswa (Sudirman N,1991, 311).
Berbagai contoh
pendekatan dalam pengelolaan kelas:
·
Pendekatan kekuasaan
·
Pendekatan ancaman
·
Pendkatan kebebasan
Dari sedikit hasil pembahasan buku diatas strategi belajar mengajar
karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain. Buku ini tergolong
lengkap karena menjelaskan berbagai tehnik dalam pengelolaan kelas yang
nantinya di gunakan pedoman oleh guru atau pengajar. Buku ini juga
menampilkan bagaimana langkah-langkah untuk pendekatan dalam belajar mengajar
hingga cara pengelolaan kelas.
Buku ini
lengkap, tetapi guru nantinya tidak akan menerapkan semuanya karena Buku
strategi belajar mengajar karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs.
Aswan Zain terlalu banyak model yang di terapkan sehingga bisa membuat bingung.
Lain halnya dengan buku lain yang berjudul Strategi Belajar Mengajar
karya Dra. Roestiyah N.K. buku tersebut lebih ringkas dan mudah dipahami karena
tidak terlalu mendalam dan hanya mengulas macam-macam teknik penyajian saja.
Sehingga memudahkan membimbing guru pemula yang akan mengajar.
Walaupun buku Drs.
Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain banyak kelebihan, buku berjudul
“strategi belajar mengajar” menurut saya dapat dijadikan buku penting untuk
guru pemula yang akan mengajar. Hal ini karena buku strategi belajar mengajar
ini isi meterinya detail dan mendalam. Sedangkan buku lain “strategi belajar
mengajar” karya Dra.
Roestiyah N.K. tidak memfokuskan isi materi yang
akan di bahas. Dalam bukunya tercampur dengan strategi pembelajaran yang mana
dalam materi strategi pembelajaran juga terdapat materi yang khusus.
D.PENUTUP
Berdasarkan uraian singkat isi
materi buku dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut. Hal pertama adalah bahwa belajar mengajar
kegiatan yang bernilai eduktif yang mewarnai interaksi aantara guru dengan anak
didik. Dan bagaimana bahan pelajaran yang di sampaikan guru dapat dikuasai oleh
anak didik secara tuntas. Pengelolaan kels yang baik akan melahirkan belajar
mengajar yang baik pula. Buku karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag dan
Drs. Aswan Zain memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan yang utama adalah
kejeliannya dalam memaparkan langkah-langkah keberhasilan mengajar dan
pengembangan variasi mengajar. Buku ini juga mempunyai kelemahan yaitu terlalu
luas cangkupan materi dan isi buku tersebut sehingga gak sulit dipahami.
Buku ini memiliki banyak hal yang mendasar yang tidak terdapat dalam
buku lain. Oleh sebab itu buku strategi belajar mengajar karya Drs. Syaiful
Bahri Djamarah, M.Ag dan Drs. Aswan Zain dapat di gunakan sebagai pedoman awal
yang harus dibaaca oleh seorang calon guru. Dan dianjurkan membaca buku lain
yang sjenis guna menambah wawasan sebagai calon guru.
D.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, Cet. VIII,
1992.
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah
Pendekatan Evaluative, Rajawali Pers, Jakarta, Cet. II, 1988.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar